Selasa 30 Dec 2014 00:15 WIB
Dzikir Nasional Republika

Dzikir Nasional Wadah untuk Persatuan dan Persaudaraan Umat

Rep: cr02/ Red: Erdy Nasrul
 Ribuan jamaah melaksanakan dzikir bersama yang dilaksanakan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (14/6).   (Foto : Raisan Al Farisi)
Ribuan jamaah melaksanakan dzikir bersama yang dilaksanakan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (14/6). (Foto : Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Malam tahun baru memang menjadi momen bagi setiap masyarakat untuk bersuka cita menyambut tahun yang baru. Hal senada juga dilakukan oleh Republika beserta jajaran dengan mengadakan "Dzikir Nasional" untuk lebih mendekatkan diri dengan agama.

Ketua Dzikir Nasional Irfan Junaidi mengatakan acara ini sebagai wadah bagi masyarakat untuk mempererat persatuan dan persaudaran umat Muslim di Indonesia. Selain itu, dzikir nasional ini juga sebagai alternatif bagi masyarakat supaya malam pergantian tahun itu tidak selalu dirayakan dengan kegiatan yang sifatnya hura-hura. "Kita lihat banyak korban kecelakaan atau apapun saat pergantian tahun baru, maka dari itu kami membuat suatu acara alternatif sekaligus mendekatkan diri dengan agama dalam dzikir nasional ini," ujar Irfan, Senin (29/12) di kantor Harian Umum Republika.

Irfan menambahkan, pihaknya ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya umat Muslim saat malam pergantian tahun. Irfan juga mengatakan pihaknya ingin mengajak umat Muslim untuk merenungkan diri dan bersama-sama untuk memperbaiki agar lebih baik lagi pada tahun 2015 nanti. "Kita tidak ingin malam tahun baru hanya dilewatkan begitu saja, kita ingin semua mendapatkan manfaat dan pembelajaran melalui dzikir nasional tersebut," kata Irfan.

Dia melanjutkan, kegiatan dzikir nasional ini tidak termasuk tasyabuh. Beberapa pihak khawatir kegiatan dzikir nasional di malam pergantian tahun akan menjadi tasyabuh karena bukan malam pergantian tahun baru Islam. Namun, Irfan menjelaskan pihaknya bukan ingin merayakan tahun baru agama lain. "Kebetulan saja di Indonesia memakai penanggalan Masehi, namun niat kita untuk mendekatkan diri kepada Allah," kata Irfan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement