REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Usai penemuan beberapa serpihan yang diduga bagian dari pesawat Air Asia QZ 8501, Badan SAR Nasional (Basarnas) menargetkan untuk segera melakukan evaluasi terhadap benda-benda mengapung yang ditemukan di perairan Pangkalan Bun, Kalteng.
Kepala Basarnas Marsdya TNI F Henry Bambang Sulistyo menjelaskan ke depannya seluruh unsur di wilayah dan unsur SAR gabungan akan dikerahkan ke titik lokasi di Perairan Pangkalan Bun, 100 mil Barat Daya Pangkalan Bun.
"Pekerjaan mereka, mencari dan mengevaluasi benda atau jasad penumpang untuk dievakuasi. Dan saya pastikan mereka dibawa ke Pangkalan Bun yang merupakan pangkalan terdekat," lanjutnya.
Selain itu, Henry juga menjelaskan bahwa dalam waktu dekat tim SAR akan memastikan apakah lokasi titik temuan hanya di daerah yang saat ini terdeteksi atau kah ada di tempat lain.
"Kerjaan berikutnya, kami meyakinkan posisi bagian lain itu disekitar wilayah ini. Setelah semua unusr memastikan peralatan yang ada dan teknologi yang menuju lokasi seperti kapal survei dan BPPT untuk meyakinkan di bawah itu ada bagian besar dari pesawat. Bagian seluanjutnya, kami siapkan 11 orang penyelam dari TNI AL, dan 10 orang rescue Basarnas," ujarnya.
Tugas berikutnya, Henry menambahkan KNKT akan berkoordinasi dengan Basarnas dan instansi terkait lainnya dalam melakukan pembagian tugas untuk membantu tindakan berikutnya. "Kedalaman laut yang berada di bawah serpihan ini berada antar 25-35 meter, maka penyelam masih dimanfaatkan. Ke depan kalau seandainya masih butuhkan lebih modern maka saya akan gunakan seeker," ujarnya.
Henry menambahkan, lokasi penemuan berada di Laut Jawa, mendekati Selat Karimata. "Apabila nanti positif maka akan dibawa ke Pangkalan Bun. Kemudian di bawah ke Surabaya. Pastikan dulu, nanti langsung segera. Semua tergantung siatuasi, tapi semangat kami malam atau siang," lanjutnya.