REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui tingkat kesadaran masyarakat Jakarta dalam berlalu lintas masih rendah. Begitu juga, dengan fasilitas kendaraan umum yang disediakan pemerintahannya belum membuat nyaman warga DKI yang menaikinya.
"Kita di jalan raya ini tidak peduli akan orang lain. Saya malu jadi gubernur DKI jika melihat masalah ini," kata Ahok sapaan akrab Basuki saat memberikan sambutan pada Launching Aksi Keselamatan Lalulintas 2015 di Pos Polisi Bundaran Hotel Indonesia, Rabu (31/12).
Menurut Ahok, hidup di Jakarta ini memang sulit dan serbasalah jika masih banyak orang yang tidak disiplin. Misalnya, kata dia mau naik transportasi umum busnya jelek dan banyak copet. "Kita pikir kalau jalan kaki di trotoar ditabrak juga. Jadi kita ini suruh ngapain di Jakarta ini," katanya.
Ahok berharap semua musibah pada 2014, seperti longsor Banjarnegara, Banjir di Bandung, dan musibah jatuhnya pesawat Air Asia tidak terulang pada 2015. 'Kita harap bisa mengenang, karena hampir 800 orang tahun 2014 meninggal di jalan raya," ujarnya.
Untuk itu, pada 2015 Ahok mengajak semua lapisan masyarakat untuk menjadikan tahun 2015 sebagai tahun tertib lalu lintas, baik darat, laut, maupun udara. "Karena kalau mau hidup nyaman dan tenteram teorinya cuma satu. Yaitu, tertib dan taat aturan," katanya.
Ahok bersyukur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih memiliki hubungan baik dengan semua tingkat aparatur daerah, seperti Polda, Pangdam, dan Jasaraharaja. "Sehingga membuat koordinasi tingkat daerah berjalan baik," katanya.