Kamis 01 Jan 2015 15:50 WIB

Jepang Alami Penyusutan Jumlah Penduduk Muda

Rep: Gita Amanda/ Red: Indira Rezkisari
Populasi Jepang menyusut di tahun ketiga di mana jumlah orang tua menguasai seperempat dari total populasi untuk pertama kalinya.
Foto: Reuters
Populasi Jepang menyusut di tahun ketiga di mana jumlah orang tua menguasai seperempat dari total populasi untuk pertama kalinya.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Jumlah bayi lahir di Jepang diperkirakan menyentuh angka terendah dalam catatan kelahiran negara tersebut. Angka kelahiran bayi tahun lalu hanya 1,001 juta jiwa, jauh dibanding angka kematian yang mencapai 1,269 juta jiwa.

The Guardian melaporkan, jumlah tersebut memberikan kontribusi bagi penuaan dan penyusutan populasi di Jepang. Angka tersebut menandai jumlah terendah dalam empat tahun terakhir. Kementerian kesehatan, tenaga kerja dan kesejahteraan Jepang mengatakan sementara diperkirakan jumlah orang yang meninggal meningkat untuk tahun kelima ini.

Jumlah bayi baru lahir bisa terus turun di bawah angka satu juta dalam data revisi yang akan dirilis. Ini karena margin mengantisipasi kesalahan hingga seribu. Penurunan lebih lanjut jumlah anak tak bisa dihindari, melihat jumlah wanita usia reproduksi menurun.

Populasi di Jepang mengalami penuaan, ini membuat pusing para pembuat kebijakan. Sebab dapat dipastikan hal ini akan berimbas pada jumlah usia pekerja dan meningkatnya jumlah pensiunan.

Data pemerintah yang dirilis pada April menunjukkan, populasi Jepang menyusut di tahun ketiga di mana jumlah orang tua menguasai seperempat dari total populasi untuk pertama kalinya. Proporsi orang berusia 65 atau lebih diperkirakan mencapai 40 persen dari populasi pada 2060.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement