REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Serangan pesawat tak berawak milik Amerika Serikat menewaskan sedikitnya enam tersangka militan di barat laut Pakistan pada Ahad (4/1). Peristiwa ini terjadi di tengah rencana Pakistan memperkuat diri terkait pemberontakan Taliban.
Kantor berita Reuters melaporkan, serangan memukul dua senyawa di Lawara Mandi, di Waziristan Utara dekat perbatasan Afghanistan. Enam diantara sembilan tersangka militan tewas.
Serangan terjadi saat Pakistan mengintensifkan tindakan keras pada gerilyawan Taliban, yang telah membantai 132 anak-anak sekolah bulan lalu. Peristiwa tersebut merupakan serangan militan terburuk dalam sejarah Pakistan.
Legiskator akan memberikan suara pada Selasa (6/1), untuk amandemen konstitusi yang memungkinkan militan diadili oleh pengadilan militer. Banyak yang mengatakan, pengadilan sipil di negara itu terlalu terintimidasi dan penuh korupsi untuk mengadili militan dengan benar.
Pakistan sering mencela serangan terbuka drone sebagai pelanggaran kedaulatan. Serangan pesawat tak berawak berhenti pada enam bulan pertama 2014, sementara Pakistan mengejar pembicaraan damai dengan Taliban. Namun serangan terbaru anti-Taliban Pakistan dimulai Juni lalu.