Ahad 04 Jan 2015 22:41 WIB

Sungai Ciberang-Ciujung Lebak Mulai Meluap

Ilustrasi.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sungai Ciberang-Ciujung di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mulai meluap dan ditetapkan status siaga I untuk menghadapi bencana banjir di daerah itu.

"Kami menetapkan status siaga I, karena ketinggian permukaan Sungai Ciberang-Ciujung pukul 21.30 WIB mencapai 418 sentimeter dengan debit 578 M3 per detik," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Ahad (4/1).

Ia mengimbau warga yang tinggal di bantaran Sungai Ciberang-Ciujung agar meningkatkan waspada banjir karena intensitas curah hujan cenderung meningkat.

Curah hujan dengan kapasitas ringan dan sedang masih berlangsung antara 1,5 jam sampai lima jam. Frekuensi curah hujan terjadi pagi, siang, sore dan malam hari sehingga berpeluang dilanda banjir.

Bahkan, permukaan air Sungai Ciberang-Ciujung meluap dan beberapa meter bisa menerjang permukiman penduduk. "Kami minta warga tetap waspada, meskipun air sungai belum melanda ke permukiman," katanya.

Amri, warga Lebak Sambal Kelurahan Cijoro Lebak Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mengaku bahwa rumah miliknya yang berada di daerah aliran sungai (DAS) mulai meningkatkan kewaspadaan karena khawatir tergenang banjir. Ia dan tetangga lain belum mengungsi ke tempat yang lebih aman, meskipun air sungai meluap.

Selama ini permukiman warga yang tinggal di bantaran sungai merupakan kawasan langganan banjir, seperti Kampung Salahur, Lebak Sambel, Kebon Kelapa, Kalimati, Leuwiranji, Keboncau, Babakan Nemboseeng, dan Kololet, Kecamatan Rangkasbitung.

Begitu pula, Herman, warga Kalimati, Kelurahan Rangkasbitung Barat, mengaku dirinya kini sudah mempersiapkan peralatan elektronika disimpan di atas rumah karena khawatir terkena banjir.

Sebab saat ini curah hujan meningkat sehingga berpotensi terjadi banjir. "Kami tidak mau terulang banjir awal 2014 seisinya rumah terandam air, termasuk perabotan elektronika," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement