Senin 05 Jan 2015 17:59 WIB

Australia Masih Terancam Semak Api

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Kebakaran semak (ilustrasi)
Foto: thenewschronicle.com
Kebakaran semak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Pemadam kebakaran Australia terus mencoba memadamkan semak api yang mengancam 13 ribu hektar lahan di Australia Selatan, Senin (5/1).

Kebakaran semak masih terjadi karena cuaca panas, angin kencang dan suhu tinggi.

Layanan pemadam kebakaran mengatakan sekitar 13 ribu lahan terancam rusak tersapu api dalam seminggu terakhir. Lahan tersebut termasuk ladang dan peternakan di timur Adelaide, Mount Lofty Ranges.

Perdana Menteri Australia Selatan Jay Weatherill mengatakan ramalan cuaca pada Senin dan Selasa diperkirakan mendukung untuk meredakan api. Suhu akan mendingin dan angin lebih tenang. Sehingga pihak berwenang harus berpacu dengan waktu karena Rabu semak api bisa mencapai Adelaide Hills.

"Ini belum berakhir," kata Weatherll pada Australian Broadcasting Corporation, dikutip AFP pada Senin. Pihak berwenang, berpacu dengan waktu sebelum cuaca kembali memanas dan angin kembali kencang.

Weatherill mengonfirmasi 12 rumah yang telah rusak karena tersapu api. Ia mengatakan ada 20 rumah lagi yang masih terancam dalam beberapa hari ke depan. Setidaknya 29 orang yang pada umumnya pemadam kebakaran mengalami luka bakar.

Menurut prakiraan cuaca, suhu akan berada di kisaran 38 derajat Celcius pada Rabu. Sebelumnya suhu mencapai 40 derajat Celcius selama akhir pekan lalu di Adelaide Hills. Sebagian besar wilayah tersebut adalah pedesaan dan produksi ternak juga anggur.

Ketua layanan pemadam kebakaran, Greg Nettleton mengatakan kunci keberlangsungan operasi selanjutnya ada pada faktor cuaca. "Mungkin angin akan bergerak 35 km per jam. Itu cukup untuk membuat wilayah kering sehingga memudahkan api menyebar," katanya.

Nettleton memfokuskan operasi pada pengamanan wilayah luar semak api sehingga tidak berimbas pada masyarakat. Pemadam kebakaran telah menurunkan status keadaan darurat pada Senin, namun memperingatkan api masih bisa menjalar ke segala arah.

Di Victoria, suhu mendingin pada Senin sehingga peringatan semak api diturunkan. Pihak berwenang mengatakan ribuan persediaan makanan telah hilang. Tiga titik api masih menyala di Victoria namun tidak ada kumpulan masyarakat yang dilaporkan terancam.

Satuan pemadam kebakaran juga mendapat bantuan dari negara bagian tetangga, Victoria dan New South Wales. Jumlah yang dikerahkan saat ini mencapai 800 orang.

Pemerintah mengatakan kebakaran lahan tersebut menjadi yang terparah sejak insiden yang sama pada 1983. Saat itu, lebih dari 70 orang tewas dan ribuan bangunan juga rumah rusak di Australia Selatan dan Victoria.

Insiden semak api ini biasa terjadi saat bulan-bulan musim panas di Australia. Badai panas terparah dalam beberapa tahun terakhir terjadi pada 2009 di Victoria Selatan, yang menewaskan 173 orang dan merusak ribuan rumah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement