Selasa 06 Jan 2015 14:01 WIB

PM Abbott: Perang Lawan ISIS Akan Jaga Perdamaian Dunia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Perdana Menteri Australia, Tony Abbott menegaskan, pengiriman tentara Australia ke Timur Tengah akan menghentikan ancaman pada Australia. Sebagai bagian dari perjalanan mendadak ke timur tengah, Abbott mengadakan pembicaraan dengan Putra Mahkota Abu Dhabi di Dubai.

 
Ia pun sempat mengunjungi pangkalan udara. Dalam kunjungannya, Abbott mengatakan  tidak menutup kemungkinan memperluas kontribusi Australia terhadap apa yang sedang dilakukan dunia internasional. "Saya berharap untuk terus berbicara dengan Irak, Amerika Serikat, dan mitra kami di kawasan Teluk tentang apa yang bisa kita lakukan," katanya baru-baru ini.

 
"Saya tentunya tidak mengesampingkan upaya agardunia bisa menjadi tempat yang lebih aman."
 
Menurutnya keberadaan pasukan Australia di Timur Tengah telah membuat warga Irak dan Australia lebih merasa aman. "Kita berada di sini, di Timur Tengah, untuk menghentikan peperangan datang ke Australia," kata Abbott.

"Karena ISIS atau Daesh telah mendeklarasikan perang di dunia, termasuk di sini dan di Australia."

Australia adalah bagian dari koalisi yang dipimpin Amerika Serikat untuk menggempur kelompok yang menamakan diri Islamic State di Irak. Koalisi ini menyerang dari udara, selain juga melatih tentara Irak. "Karena dengan apa yang kita lakukan di darat dan di udara, kekuatan tentara Irak menjadi lebih efektif, warga Irak jadi lebih aman dari sebelumnya," ujar Abbott.

Sebelumnya, Abbott mengunjungi Baghdad dan mengumumkan untuk memberikan bantuan kemanusiaan senilai $5 juta atau sekitar Rp 50 miliar.

Australia juga menyatakan akan melakukan apapun yang beralasan untuk memerangi kelompok militan Negara Islam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement