Selasa 06 Jan 2015 13:52 WIB

Studi Terbaru: Naik Transportasi Umum Lebih Menyehatkan

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Mungkin sudah banyak yang mengetahui manfaat dari naik kendaraan umum, yakni mengurangi kemacetan. Tapi, studi terbaru di Australia menunjukkan naik kendaraan umum pun bisa memberikan manfaat bagi kesehatan.

Studi terbaru dilakukan oleh seorang dokter di Melbourne, Dr Margaret Beavis. Ia mengumpulkan data dari Departemen Transportasi di negara bagian Victoria yang pernah melakukan survei terhadap 30 ribu orang di kawasan Melbourne dan sekitarnya.

Dalam survei tersebut, warga ditanya soal bagaimana cara mereka berpergian sehari-hari. "Mereka yang menggunakan transportasi umum, tetapi naik mobil sendiri ke stasiun kereta atau bus terdekat, beraktivitas sekitar 30 menit sehari. Sementara mereka yang berjalan kaki dari rumah ke stasiun kereta atau bus terdekat sekitar 40 menit," kata Dr Beavis baru-baru ini.

Menurut Beavis, 30 menit saja sudah cukup berarti bagi kesehatan, karena bisa mengurangi risiko kematian prematur hingga 20 sampai 22 persen. "Para pejalan kaki dan pesepeda, yang kita gabungkan, rata-rata beraktivitas 38 menit sehari. Mereka sangat hebat, karena telah memenuhi aktivitas fisik yang direkomendasikan, yakni 30 menit sehari dan memberikan manfaat yang sangat baik bagi kesehatan," jelas Dr Beavis. 

Lokasi juga menjadi jarak, semakin jauh dari pusat kota maka kemungkinan kecil akan memiliki kesempatan melakukan aktivitas fisik.

"...karena keterbatasan transportasi umum juga tujuannya yang menyebar kemana-mana, karenanya mobil hanya menjadi pilihan utama untuk berpergian," jelas Dr Beavis. "Mereka yang masih tinggal dekat pusat kota memiliki kemungkinan enam kali untuk bisa melakukan aktivitas fisik 30 menit sehari dibandikan mereka yang tinggal agak jauh," paparnya.

Dr Beavis pun menjelaskan bagaimana menggunakan transportasi umum bisa lebih menghemat uang untuk pengeluaran yang berkaitan dengan kesehatan. "Jika 10 persen pengguna mobil pribadi mulai menggunakan transportasi umum, setahunnya bisa menyelematkan 89 nyawa dan mencegah 300 penyakit, juga menghemat $10,5 juta (atau Rp 105 miliar) untuk biaya kesehatan dan produktivitas," tegas Dr Beavis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement