Selasa 06 Jan 2015 13:26 WIB

Mahasiswa Harus Terlibat dalam Ekonomi Syariah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ekonomi syariah (ilustrasi)
Foto: aamslametrusydiana.blogspot.com
Ekonomi syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Makin berkembangnya ekonomi syariah membuka peluang lebih besar bagi mahasiswa ekonomi syariah untuk terlibat dan berkontribusi di dalamnya.

Forum Silaturrahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Regional Jabodetabek kerja sama dengan Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Progres STEI TAZKIA dan Korps Alumni FoSSEI menggelar kemah bagi para ekonom syariah selama dua hari di Sentul, Kabupaten Bogor, akhir pekan lalu.

Dewan Penasehat Korps Alumni FoSSEI (KA-FoSSEI), Ali Sakti menjelaskan mahasiswa harus turut andil dalam pembumian ekonomi Islam. Ekonomi Islam tidak hanya dikenal dari sisi lembaga keuangan dan perbankan syariah saja.

''Ekonomi Islam harus dikenal dengan lebih komprehensif sehingga nilai-nilai dalam berekonomi bisa diterapkan dalam kegiatan sehari-hari,'' kata Ali.

Hal senada juga disampaikan anggota Korps Alumni FoSSEI (KA-FoSSEI), Helmy Yusuf. Ia mengungkapkan sudah saatnya FoSSEI bisa memberikan kontribusi nyata bagi kehidupan masyarakat dalam berekonomi.

Menjawab tantangan itu, dalam rangkaian kegiatan FoSSEI dibuat perlombaan sosialisasi ekonomi syariah bagi masyarakat dan artikel ekonomi syariah. Lomba ini dinilai oleh dua juri Pengurus KA-FoSSEI, Hendro Wibowo (Ketua Umum KA-FoSSEI) dan Naser Akbar.

Keduanya mengaku karya yang dibuat para peserta menunjukkan kontribusi nyata ke masyarakat dalam sosialisasi ekonomi syariah. Salah satu peserta mempresentasikan karyanya berupa program kampung bebas riba di wilayah Jakarta Timur.

Acara bertemakan 'Pembumian Karakter Ekonom Rabbani dalam Pembentukan Generasi Madani' ini 180 mahasiswa dari berbagai kampus di wilayah Jabodetabek.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement