Selasa 06 Jan 2015 14:09 WIB

Tukang Parkir Tagih Janji Ahok Beri Gaji Rp 4 Juta

Rep: C02/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah pengendara menukarkan uangnya kepada juru parkir menggunakan mesin parkir meter di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Selasa (30/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Sejumlah pengendara menukarkan uangnya kepada juru parkir menggunakan mesin parkir meter di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Selasa (30/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta akan memasang parkir meter di empat wilayah. Wilayah tersebut yaitu Jalan Falatehan Jakarta Selatan, Jalan Pitu Kecil, Toko Tiga, dan Jembatan Lima di Jakarta Barat. Kemudian juga di Jalan Balai Pustaka, Jakarta Timur, dan Jalan Boulevar di Jakarta Utara.

Dishub memperluas penggunaan parkir meter ini karena uji coba parkir meter di Jalan Haji Agus Salim atau Jalan Sabang sukses. Adanya parkir meter tersebut, membuat tukang parkir di Jalan Falatehan ini menuntut gaji Rp 4 juta yang ditawari Gubernur Basuki Tjahaja Purnama di 2014.  

Seperti Sudarmadji yang mengelola lahan parkir di jalan Falatehan Kebayoran Baru. Ia mengatakan, lahan parkirnya berkurang jika ada parkir meter di Jalan Falatehan.

“Meskipun parkir liar dilarang, hanya ini lahan kerja kami” ujar Sudarmadji, Selasa (6/1).

Ia meminta, setelah parkir meter diterapkan di Jalan Falatehan Kebayoran Baru. Dinas Perhubungan (Dishub) harus mengambil petugas dari tukang parkir yang ada di Jalan Falatehan dan digaji Rp 4 Juta perbulan. Permintaan ini sebagai konsekuensi terhadap janji Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang akan menggaji tukang parkir 4 juta perbulan di 2015. Selain itu permintaan tersebut sebagai akibat Dishub mengurangi lahan parkir di Falatehan Kebayoran Baru.

Selain Sudarmadji, Anton yang sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir menuntut pula gaji Rp 4 juta. Karena itu ia berharap segera bisa dipekerjakan sebagai petugas parkir resmi.

Ia mengaku salah dengan menggunakan fasilitas umum sebagai parkir. Hanya lewat menjadi tukang parkir pula Anton yang bertugas di seputar Terminal Blok M bisa mencari penghidupan.

“Janji tetap janji, harus dipenuhi. Tarik kami sebagai petugas,”  tagih Anton kepada Ahok.

Rencananya Dinas Perhubungan Jakarta akan membuka kembali parkir meter di 400 titik di seluruh wilayah Jakarta.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement