REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI—Ratusan warga di Kelurahan Sudajayahilir, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi menggunakan air limbah rumah tangga untuk keperluan hidup sehari-hari.
Informasi yang diperoleh, warga yang menggunakan air selokan tersebut berasal dari Kampung Lio Asem RT 03 dan RT 04 RW 01, Kelurahan Sudajayahilir.
”Kebanyakan warga memang menggunakan air dari selokan tersebut,’’ ujar Ketua RT 04, Diah Purwanti, Rabu (7/1).
Sehari-hari, warga di kampung tersebut menggunakan air kotor itu untuk keperluan mandi, cuci, dan kakus (MCK).
Aliran air kotor tersebut berasal dari pipa pembuangan air limbah rumah tangga yang disalurkan ke sebuah kolam bangunan MCK. Ironisnya, air dalam kolam tersebut berwarna hitam dan kotor.
Dari jumlah tersebut terang Diah, sekitar 80 persen menggunakan air tersebut. Kondisi ini karena sulitnya warga mendapatkan pasokan air bersih, serta tidak adanya sumber mata air di dekat permukiman warga.
Awalnya lanjut Diah, ada warga yang membangun sumur bor. Namun, jika sumur mengalami kekeringan maka otomatis kembali menggunakan air limbah.
Ketua RT 03 Imas Sunengsih menambahkan, kondisi tersebut sudah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu. Namun, hingga kini belum ada solusinya.
Diterangkan Imas, penggunan air kotor ini jelas berpengaruh pada kesehatan warga terutama terjangkit sejumlah penyakit. Sebagian warga misalnya ada yang terkena demam berdarah dengue (DBD), chikungunya, dan penyakit kulit.