REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBERG -- Kartunis ternama Afrika Selatan, Zapiro memperingatkan akan tenggelamnya kebebasan pers, Rabu kemarin, setelah penembakan yang mematikan 12 orang dalam serangan di majalah Prancis, Charlie Hebdo.
Zapiro, yang karyanya disiarkan oleh mingguan Afrika Selatan, Mail & Guardian, mengatakan kepada media, ia berharap serangan di Paris tidak akan membawa pengaruh "mendinginkan satiris, komentator dan wartawan dan setiap pemikir bebas".
"Namun saya khawatir bahwa skenarionya mungkin tidak terelakkan."
Seperti juga Charlie Hebdo, Zapiro yang nama aslinya adalah Jonathan Shapiro karyanya juga mengundangkecaman karena kartun humornya tentang Nabi Muhammad.
"Saya kira para politisi dan pemimpin perusahaan, lembaga secara umum harus lebih tahan dibanding sebelumnya dalam menghadapi menyempitnya kebebasan berekspresi," katanya.