Kamis 08 Jan 2015 18:32 WIB

Tokoh Dunia Kecam Serangan terhadap Charlie Hebdo

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Agung Sasongko
Sebuah lilin dinyalakan sebagai pernyataan berduka cita terhadap penembakan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis.
Foto: ap
Sebuah lilin dinyalakan sebagai pernyataan berduka cita terhadap penembakan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Penembakan brutal yang terjadi di kantor majalah mingguan Charlie Hebdo di Perancis, Rabu (7/1) menuai kecaman dari berbagai pihak, tak terkecuali para pemimpin dan tokoh dunia.

 

Kepala Dewan Muslim Perancis (CFCM) Dalil Boubakeur mengutuk serangan tersebut. Dia mengatakan pelakunya bukanlah seorang Muslim sejati. "Penembakan itu adalah tindakan yang sangat barbar terhadap demokrasi dan kebebasan pers," katanya, Rabu kemarin.

 

CFCM merepresentasikan komunitas Muslim Perancis yang merupakan terbesar di Eropa. Jumlah Muslim di Perancis diperkirakan antara 3,5 hingga lima juta orang. CFCM juga meminta Muslim tenang dan meminta Muslim mewaspadai manipulasi ekstremis.

 

"Dalam iklim internasional yang tegang ini dipicu oleh kegilaan kelompok teroris yang dengan tidak adil mengaku mewakili Islam. Kami meminta semua orang yang menganut nilai-nilai republik dan demokrasi untuk menghindari provokasi," ujar CFCM.

 

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyebut serangan itu sebagai tindakan pengecut dan buruk. Kanselir Jerman Angela Merkel juga mengecam insiden tersebut.

 

Tahun lalu Perancis memberlakukan undang-undang antiterorisme dan berada dalam situasi siaga setelah milisi mengancam akan menyerang warga dan institusi Perancis setelah militer Perancis menyerang sasaran milik kelompok Islam di Timur Tengah dan Afrika.

 

Liga Arab dan Al-Azhar juga mengutuk leras penembakan di majalah satir itu.  "Ketua Liga Arab Nabil al-Arabi mengutuk keras serangan teroris di Majalah Charlie Hebdo di Paris," kata organisasi tersebut dalam pernyataannya, dikutip dari Al Arabiya.

 

Al-Azhar menyebut serangan itu sebagai tindakan kriminal. Seperti diberitakan kantor berita //MENA//, Al-Azhar menentang segala tindakan kekerasan. 

Arab Saudi menggambarkan aksi sadis itu sebagai tindakan teroris pengecut yang tidak sejalan dengan ajaran Islam dan agama lain. Perdana Menteri Lebanon Tamam Salam juga mengecam dan menyampaikan belsungkawa kepada pemimpin Perancis dan keluarga korban.

 

"Serangan di Paris justru membahayakan Islam dan ratusan ribu Muslim yang telah tinggal di sana selama puluhan tahun," kata mantan Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri.

 

Sekretaris Jenderal PBB Bank Ki-moon juga mengutuk keras penembakan itu. Perdana Menteri Inggris David Cameron menggambarkan penembakan itu sebagai aksi barbar. Dia menyampaikan dukungan terhadap Perancis.

 

"Meski detil masih belum jelas, negara ini mendukung rakyat Perancis dalam menentang segala bentuk terorisme dan kami secara jujur mendukung kebebasan berbicara dan demokrasi," ujar Cameron.

 

Presiden Rusia Vladimir Putin juga menyampaikan duka cita. Juru bicara Putin Dmitry Peskov mengatakan kepada kantor berita TASS, Rusia mengutuk serangan terorisme. Dia mengatakan Putin menyesalkan peristiwa nahas tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement