REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Aktor Inggris Stephen Fry mengajak semua media di seluruh dunia untuk bersatu dalam menentang aksi para pelaku penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo. Stephen Fry menyatakan penentangan tersebut dapat dilakukan dengan cara menerbitkan gambar-gambar kartun milih Charlie Hebdo yang cukup kontroversial.
"Terbitkan kartun Charlie Hebdo: Tunjukkan pada mereka bahwa pena tetap akan berkembang ketika senjata mereka berkarat #JeSuisCharlie," tulis Stephen melalui akun Twitter pribadinya @stephenfry.
Stephen mendorong para media untuk serentak menerbitkan kartun Charlie Hebdo sebagai bentuk perlawanan karena cukup banyak kartunis Charlie Hebdo yang menjadi korban. Dari 12 korban jiwa, empat di antaranya merupakan kartunis politik kenamaan di Prancis. Mereka adalah Jeaabu, Stephane Charbonnier (Charb), Bernard Verlhac (Tignous) dan Bernard Maris.
Jurnalis Private Eye, Ian Hislop, menyatakan peristiwa ini merupakan serangan pembunuhan terhadap kebebasan berpendapat di Eropa. Ia juga menilai para kartunis tersebut mengalami hal yang terlalu berat karena memperjuangkan kebebasan "melawak" mereka melalui komik. Selain Stephen dan Ian, sejumlah tokoh seperti Barack Obama, David Cameron dan Angela Merkel juga menyatakan bahwa mereka mendukung Charlie Hebdo.
Charlie Hebdo kerap mempublikasikan gambar bertemakan agama yang cukup sensitif. Akibat dari hal tersebut, beberapa kali kantor Charlie Hebdo diancam karena memuat kartun karikatur berbau agama. Kantor tabloid Charlie Hebdo juga sebelumnya pernah diserang pada 2011 lalu karena menampilkan gambar kartun Nabi Muhammad.