Ahad 11 Jan 2015 08:18 WIB

700 Ribu Warga Prancis Katakan Tidak untuk Terorisme

Charlie Hebdo
Foto: www.lavozdelinterior.com.ar
Charlie Hebdo

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- "Tidak untuk terorisme," kata ratusan ribu orang yang turun ke jalan, Sabtu (10/1) di kota besar utama Prancis, setelah penembakan di majalah satiris Charlie Hebdo dan penyanderaan di satu pasar swalayan Yahudi.

Di dalam satu taklimat, Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve mengatakan 700.000 pemrotes ikut dalam berbagai pawai pada Sabtu di Kota Besar Utama Prancis --Toulouse, Lille, Marseille, Lyon, Grenoble dan Clermont-Ferrand.

Di Toulouse, tempat satu orang bersenjata menewaskan tujuh orang termasuk tiga anak kecil pada 2012, warga tidak menunggu sampai pawai nasional pada Ahad untuk mengutuk aksi teror dan rasisme. Menurut data polisi, 120.000 orang berjalan di jalan-jalan di kota di Prancis Selatan tersebut.

Di Nantes, pawai menarik 70.000 pengunjuk-rasa, yang menyampaikan keinginan untuk "hidup bersama, bebas, setara dan dalam solidaritas", demikian laporan Xinhua, Ahad pagi. Sebanyak 30.000 orang turun ke jalan di Nive, sementara orang dalam jumlah yang sama berpawai di Marseille dan 40.000 orang lagi berunjuk-rasa di Lille, Prancis Utara, kata lapordan media setempat.

Presiden Palestina Mahmud Abbas juga berencana menghadiri demonstrasi massal nasional di Paris, Ahad, untuk menghormati 17 korban serangan di sana pekan lalu, kata satu sumber diplomatik. Abbas dijadwalkan bergabung dengan banyak pemimpin dunia, termasuk Perdana Israel Menteri Benjamin Netanyahu, pada aksi unjuk rasa yang diperkirakan menarik lebih dari satu juta orang.

Menurut laporan sebelumnya, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman akan mewakili Israel dalam unjuk rasa pada Ahad di Paris, kata juru bicaranya Sabtu. "Ini akan menjadi peristiwa yang tak pernah terjadi sebelumnya yang tak diragukan akan tercatat dalam sejarah dan memperlihatkan kekuatan dan harkat rakyat Prancis," kata Perdana Menteri Manuel Valls.

Pelaku teror "ingin kami bersembunyi. Jawaban terbaik untuk itu ialah apa yang dilakukan rakyat Prancis sejak Rabu dengan pawai spontan", ia menambahkan.

sumber : Xinhua
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement