Ahad 11 Jan 2015 17:37 WIB

Perempuan Lebih Mudah Terkena Kejahatan Online

Rep: C09/ Red: Bayu Hermawan
Penipuan rentan membayang-bayangi pembeli toko online, kewaspadaan diperlukan agar barang yang diinginkan sesuai harapan.
Foto: Prayogi/Republika
Penipuan rentan membayang-bayangi pembeli toko online, kewaspadaan diperlukan agar barang yang diinginkan sesuai harapan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kaum perempuan lebih mudah terjerat kejahatan online. Tidak hanya kasus penipuan belanja online, perempuan juga rentan menjadi korban penculikan.

Hal tersebut dikemukakan oleh Pakar Psikologi Forensik Universitas Bina Nusantara, Reza Indragiri Amriel. Ia menjelaskan, perempuan beberapa kali lipat berpotensi menjadi korban kejahatan online dibanding laki-laki.

"Bisa terjerat penipuan, banyak juga kasus penculikan dan penipuan sekaligus," ujarnya, Ahad (10/1).

Menurutnya dalam kasus penipuan belanja online, seharusnya perempuan dapat lebih teliti. Hanya saja, perempuan lebih mudah tergoda dengan barang-barang yang dijual di dunia maya tersebut.

Sedangkan dalam kasus penculikan, biasanya perempuan mudah dekat oleh seseorang yang belum dikenal. Hal tersebut memudahkan pelaku kejahatan untuk melaksanakan niat buruknya.

"Hal tersebut tidak sepenuhnya salah laki-laki, terkadang perempuan itu sendiri juga memberikan celah bagi pelaku kejahatan," katanya.

Ia menyarankan agar perempuan lebih hati-hati terutama dalam mengelola akun media sosial. Pasalnya, kejahatan online paling mudah dilakukan melalui media sosial seperti Facebook dan Twitter.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement