REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Mesir di Indonesia, Bahaaeldeen Dessouki turut mengecam aksi penyerangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo, Paris, Prancis.
"Kami sebagai negara muslim, dan semua negara Muslim mengecam serangan tersebut," katanya usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Senin (12/1).
Menurutnya aksi penyerangan ini bukanlah dilakukan oleh warga Muslim. Lantaran, katanya, Islam jauh dari aksi terorisme dan penuh dengan perdamaian, toleransi, serta penuh maaf.
Lanjutnya, serangan ini pun dapat dinilai sebagai perbuatan balas dendam dari warga Muslim karena telah membuat kartun Nabi Muhammad.
"Andai saja Nabi Muhammad hidup, dan dia lihat karikatur itu, apa yang akan terjadi? Apakah dia akan membunuh mereka? Tidak akan pernah. Nabi Muhammad akan mengasihi mereka dan akan mengajak mereka bicara karena dia merupakan orang yang cinta damai," jelasnya.
Dia pun sangat meyakini para pelaku menggunakan nama Islam guna menyudutkan warga Muslim di dunia.
Aksi penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo, Paris, Prancis pada Rabu (7/1), menewaskan 12 orang, termasuk dua orang polisi. Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo, Stephane Charbonnier yang juga dikenal dengan nama 'Charb' juga tewas bersama tiga orang kartunisnya.