REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura mengimbau warga yang bermukim di perbukitan dan wilayah pesisir pantai untuk lebih waspada terhadap bencana.
"Info yang kami dapat dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), prakiraan cuaca di Kabupaten Jayapura adalah hujan sedang dan lebat sehingga warga harus lebih hati-hati karena cuaca tidak menentu," kata Kepala BPBD Kabupaten Jayapura Sumartono di Sentani, Senin (12/1).
Menurut Sumartono, bagi warga yang tinggal di pesisir pantai dan sering melaut, agar mengurangi kegiatan melaut atau lebih berhati-hati jika terpaksa harus melaut karena ombak dan gelombang laut tidak dapat diprediksi.
"Warga yang tinggal di wilayah berbukit juga harus waspada karena biasanya hujan lebat akan disertai dengan tanah longsor," ujarnya.
Sebelumnya, sebanyak 160 rumah warga terendam banjir di Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura, Papua akibat hujan deras yang mengguyur sejak Ahad (11/1) sore mulai pukul 15.00 WIT hingga Senin (12/1) dinihari.
Banjir yang menggenangi 160 rumah warga tersebut terdiri dari 192 Kepala Keluarga (KK) dengan 576 jiwa, di mana ketinggian air hingga Senin siang (12/1) pukul 13.00 WIT mencapai 1,5 meter.
Dampak dari banjir tersebut melanda beberapa titik yaitu di Kampung Sarmai Bawah Distrik Namblong, jembatan putus total, di Kampung Karya Bumi terjadi longsor pada badan jalan kurang lebih 100 meter dan di Kampung Huansu dua rumah tergenang.
Selain itu di Kampung Nimbokrang Sari dan Hamongkrang masing-masing sembilan rumah tergenang serta di Kampung Kendarti terjadi kerusakan beberapa infrastruktur seperti drainase, dua rumah rusak berat dan 13 lainnya rusak ringan.
Bencana banjir dan longsor ini membuat warga tidak bisa beraktifitas sebagai mana mestinya, bahkan tujuh gedung sekolah, tiga unit mushola dan satu unit posyandu juga terendam.