REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA --Selama musim hujan, masyarakat diminta terus waspada terhadap bencana alam. Karena, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya mencatat terdapat delapan kejadian bencana selama sepekan pertama 2024. Bencana yang terjadi seluruhnya disebabkan oleh kondisi hujan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar mengatakan, delapan kejadian bencana itu terjadi pada periode 1-6 Januari 2024. Jenis bencana yang terjadi itu antara lain pohon tumbang, tanah longsor, rumah roboh, dan sambaran petir.
"Sambaran petir terjadi di dua lokasi," ujar Ucu saat dikonfirmasi Republika, Selasa (9/1/2024).
Menurutnya, satu korban sambaran petir di wilayah Cipari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, mengalami luka-luka di bagian gendang telinga. Sementara itu, satu kejadian sambaran petir lainnya terjadi di wilayah Cicurug, Kecamatan Tawang, yang menyebabkan satu unit rumah rusak berat dan peralatan elektronik hancur.
Ucu mengatakan, untuk kejadian pohon tumbang mayoritas terjadi di wilayah Kecamatan Tamansari. Di wilayah kecamatan itu juga dilaporkan terjadi bencana tanah longsor. "TPT longsor juga ada di wilayah Kecamatan Cipedes, dan di Indihiang juga ada rendaman air," kata Ucu.
Karena itu, Ucu mengimbau pada masyarakat agar dapat mengenali potensi bahaya untuk mengurangi risiko bencana pada saat musim hujan ini. Apalagi, saat ini wilayah Kota Tasikmalaya sudah mulai memasuki musim hujan.
"Tetap waspada dan hindari tempat yang berpotensi terdampak bencana," ujar dia.
Menurut Ucu, BPBD Kota Tasikmalaya juga telah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 31 Mei 2024. Adapun puncak musim hujan di wilayah Kota Tasikmalaya diprediksi terjadi pada Januari hingga Februari 2024.