Jumat 16 Jan 2015 11:40 WIB

Basarnas Pastikan Temuan Cockpit Air Asia QZ8501

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Winda Destiana Putri
Bagian badan pesawat Air Asia
Foto: Youtube
Bagian badan pesawat Air Asia

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Badan SAR Nasional (Basarnas) akhirnya memastikan temuan cockpit pesawat Air Asia QZ8501.

Penemuan cockpit pesawat ini sebenarnya sudah berhasil dilakukan pada dua hari yang lalu, namun tim SAR gabungan belum bisa dibuktikan.

Akhirnya, tim SAR gabungan berhasil memastikan objek yang berada sekitar 500 meter dari lokasi badan pesawat itu adalah cockpit pesawat berdasarkan hasil side scan yang berasal dari kapal Geosurvey.

"Sebagian bodinya masuk ke dalam lumpur. Saat ini penyelam sedang berusaha turun," kata Direktur Operasional Basarnas, Marsekal Pertama TNI SB Supriyadi, di posko utama pencarian Air Asia QZ8501, Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Jumat (16/1).

Penyelaman ini dilakukan untuk lebih memastikan kondisi cockpit. Selain itu, jika memungkinkan akan dilakukan pengangkatan dari cockpit, terutama instrumen-instrumen yang bisa membantu proses investigasi yang akan dilakukan oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Supriyadi menjelaskan, pada hari ke-20 proses pencarian setidaknya ada 16 kapal yang telah berada di sekitar lokasi misi pencarian dan delapan pesawat terbang yang masih terus disiagakan. Kegiatan pencarian pun akan dikonsentrasikan pada pencarian bawah laut.

Selain itu, KN Pacitan, KRI Banda Aceh, Barakuda, Presonic, Geosurvey, dan KN Baruna Jaya akan dikonsentrasikan melakukan kegiatan penyelaman, baik dengan tim penyelam yang beranggotakan lima dalam tiga tim atau dengan menggunakan ROV.

"Misi kami adalah mengangkat seluruh jenazah korban dan yang kedua mengangkat sisa-sisa material guna kepentingan investigasi," ujarnya.

Terkait upaya evakuasi jenazah korban di badan pesawat, Supriyadi menegaskan, tim penyelam telah melakukan operasi pada pagi hari, yaitu pada pukuk 06:00. Nantinya, penyelam akan melakukan estimasi dan kondisi para jenazah serta jumlah korban yang masih berada di dalam kabin pesawat.

"Kantong jenazah sudah kami persiapkan. Apakah nantinya seluruh jenazah bisa diangkat penyelam naik atau badan pesawat langsung dinaikkan, nanti tergantung pengamatan hasil penyelaman," katanya.

Namun hal ini tidak bisa dengan mudah dilakukan. Pasalnya, meski kondisi cuaca dan angin cukup mendukung untuk diadakan penyelaman, tapi tim SAR gabungan masih harus melakukan memantau kondisi di bawah laut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement