Sabtu 17 Jan 2015 10:33 WIB

Sambut MEA, Konsep Perkotaan Harus Jelas

Masyarakat Ekonomi ASEAN
Foto: blogspot.com
Masyarakat Ekonomi ASEAN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat perkotaan sekaligus Direktur Manajemen Urban and Regional Development Institute, Wahyu Mulyana berpendapat, konsep pengembangan perkotaan di Indonesia harus jelas dalam menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

"Konsep pengembangan perkotaan di Indonesia, terutama di luar Pulau Jawa, harus jelas karena ini terkait dengan pengembangan investasi dan persaingan dengan negara-negara lain," ujar Wahyu di Jakarta, Jumat (16/1).

Ia mengutarakan, perkotaan di Indonesia harus bisa berkembang sendiri dengan pengelolaan yang baik dari pemerintah pusat maupun daerah. Sehingga mampu mendatangkan investasi dan bisa bersaing dengan negara-negara Asia Tenggara.

Menurut Wahyu, kota-kota yang perlu dikembangkan dan dimaksimalkan potensinya adalah yang berada di luar Pulau Jawa. "Jumlah penduduk di Pulau Jawa 70 persen dari total penduduk Indonesia dan 90 persen di antaranya tinggal di daerah perkotaan. Ini sudah terlalu padat," kata dia.

Selain itu, kata Wahyu, pengembangan kota tersebut harus sejalan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). "Peningkatan SDM itu penting agar kita tidak menjadi objek dengan adanya MEA," tutur dia.

Untuk itu, lanjut dia, setiap orang yang bekerja dan usaha di Indonesia seharusnya sudah terstandarisasi secara internasional. "Contohnya di bidang perhotelan dan pariwisata. Dua bidang ini sudah seharusnya bertaraf internasional agar kita tetap bisa berkompetisi dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri," katanya.

MEA akan dimulai pada akhir 2015. Nantinya sebuah negara di Asia Tenggara bisa menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara. Selain itu, MEA tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, dan akuntan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement