REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Persiapan untuk pelaksanaan eksekusi hukuman mati terhadap terpidana mati di Nusakambangan dan Boyolali sudah mulai terlihat, Sabtu (17/1) siang. Eksekusi akan dilakukan pada Ahad (18/1) dinihari pukul 00.00.
''Ada lima regu yang disiapkan Polda Jawa Tengah. Mereka berasal dari Subdetasemen Brimob 4 dan 3 Purwokerto,'' kata seorang sumber perwira polisi Polres Cilacap yang minta tidak disebutkan namanya, Sabtu (17/1).
Personil yang bertugas menjadi regu tembak sudah diseberangkan ke Nusakambangan pada Sabtu (17/1) dinihari. Namun personil yang berjumlah cukup banyak ini, tidak diseberangkan melalui dermaga Wijayapura yang menjadi dermaga resmi yang dikelola LP Nusakambangan.
''Personil Brimob ini menyeberang lewat dermaga yang dikelola pabrik semen PT Holcim,'' katanya.
Penyeberangan dilakukan melalui dermaga PT Holcim agar proses persiapan eksekusi tidak terlihat terlalu mencolok. Meski demikian, penyeberangan truk personil milik kepolisian, tetap diseberangkan melalui dermaga Wijayapura karena dermaga PT Holcim tidak bisa digunakan untuk sandar kapal besar.
Selain regu penembak, Polres Cilacap juga menyiapkan pasukan pengaman yang berjumlah ratusan personel dari satuan Brimob. Mereka akan berjaga di Pulau Nusakambangan dan sekitar dermaga penyeberangan Wijayapura.
Menurut dia, ada dua lokasi yang disiapkan untuk proses eksekusi. Lokasi utama eksekusi adalah bekas LP Nirbaya yang biasa digunakan untuk eksekusi terpidana mati. Lokasi kedua diLapangan Tembak Limusbuntu yang berada di belakang pos polisi Nusakambangan. ''Dipersiapkan dua lokasi itu untuk antisipasi,'' katanya.
Lokasi bekal LP Nirbaya, berada di wilayah perbukitan Nusakambangan yang dari jalan utama di Nusakambangan harus ditempuh cukup jauh. Kondisi jalan juga rusak. Dalam kondisi hujan, kondisi jalan akan cukup membahayakan untuk dilalui.
Sementara Lapangan Tembak Limusbuntu yang sering digunakan sebagai latihan tembak berlokasi tidak terlalu jauh dari jalan utama di Nusakambangan. Hanya menyeberangi kantor Polsek.