REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Fraksi PAN DPR RI, Tjatur Sapto Edi, menyatakan di era Hatta PAN mencatat sejumlah prestasi gemilang. Pertama, suara PAN yang naik 53% hari hasil 2009 lalu. Kenaikan ini salah satunya dipengaruhi popularitas Hatta.
Kedua, Hatta terbukti konsisten membawa bendera PAN dalam berpolitik. Seperti saat PAN diisukan akan pindah ke KIH pasca konflik di tubuh partai-partai KMP, seperti Golkar dan PPP. Namun Hatta menggariskan bahwa berpolitik harus konsisten, dalam arti sekali PAN memilih bergabung di KMP, maka jangan sampai cepat berubah.
Ketiga, Hatta memiliki kewibawaan dan skill negosiasi sehingga mampu memecahkan sejumlah kebekuan di politik nasional. “KMP dan KIH damai, siapa otak di belakangnya?”, tanya Tjatur ke 3.000-an kader PAN, di Pekanbaru, sebagaimana tertulis dalam keterangan resmi, Ahad (18/1). Ribuan kader PAN menyambut dengan teriakan, “Bang Hattaaa”.
Suara dari Sumatera sendiri dalam Kongres PAN nanti amat strategis. Pasalnya kedua kandidat berasal dari Sumatera, sehingga kawasan ini menjadi barometer dukungan bagi kedua calon. Dalam hal ini Hatta satu langkah di depan kompetitornya, Zulkifli Hasan, yang juga Ketua MPR. Seperti yang terlihat dalam Deklarasi DPD PAN se-Sumatera hari ini, Sabtu, 17 Januari 2015 di Pekanbaru, Riau, 129 pemilik suara menyatakan akan mendukung Hatta Rajasa.
Setelah deklarasi DPD dan DPW se-Sumatera berlangsung, delegasi PAN dari Aceh memberikan “kado” kepada Hatta. Kado dimaksud berupa—tak sekedar deklarasi—melainkan sumpah setia. Dua puluhan orang yang semuanya mengenakan baju bergambar Hatta Rajasa naik ke atas panggung pada Deklarasi DPW-DPD PAN se-Sumatera Mendukung Hatta Rajasa dalam Kongres PAN 2015 mendatang. “Kami DPD dan DPW PAN se-Aceh bersumpah untuk tidak akan memilih calon ketua selain Hatta Rajasa”, ujar juru bicara DPD Aceh. Menyikapi derasnya dukungan dari daerah, Hatta berjanji akan memberikan sebagian besar waktunya untuk mengurus partai.
Ia juga mengusung misi penguatan peran DPR dalam penentuan Calon Kepala Daerah dalam Pilkada. “Silakan daerah tentukan sendiri kader yang akan dicalonkan sebagai kepala daerah, DPP hanya mengetahui”,tukas Hatta disambut tepuk tangan ribuan kader.