Senin 19 Jan 2015 10:33 WIB

Charlie Hebdo Bantah Serang Agama

Rep: c09/ Red: Ilham
Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo, Gerard Biard.
Foto: Sky
Pemimpin Redaksi Charlie Hebdo, Gerard Biard.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemimpin redaksi majalah Charlie Hebdo, Gerard Biard, memberi keterangan mengenai cover majalahnya yang kontroversial karena kembali menggambarkan kartun Nabi Muhammad Saw. Menurutnya, majalah Charlie Hebdo hanya menyindir tokoh agama tertentu ketika agama tersebut terjerat ke dalam dunia politik.

 

"Kami tidak menyerang agama, kami hanya melakukan sindiran politik,” kata Biard seperti dilansir NBC, Ahad (18/1).

 

Ia mengatakan, jika suatu kepercayaan telah terjerat politik, maka demokrasi dalam keadaan bahaya. Menurut Biard, meskipun Charlie Hebdo dianggap ateis, staf yang bekerja di dalamnya menganut dan mempraktikkan kepercayaan yang berbeda. “Kepercayaan tetap ada di dalam hati nurani mereka,” jelasnya.

Ia juga mengaku menjadi seorang penganut kepercayaan adalah pilihan pribadi, tidak ada orang lain yang dapat mempengaruhi. “Kami menghormati kehidupan pribadi seseorang selama individu tidak membawanya ke ranah publik,” ujar Biard.

 

Biard mengatakan, dia sedang dalam perjalanan ketika dua orang bersenjata menembaki stafnya dan polisi di kantor Charlie Hebdo di Paris pada 7 Januari lalu. Sejumlah staf yang selamat dalam serangan itu, kata dia, benar-benar tengah merasakan hal yang sulit.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement