REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN -- Fokus utama Badan SAR Nasional (Basarnas) pada hari ke-23, Senin (19/1), proses pencarian Air Asia QZ8501 masih kepada upaya penyelaman yang dilakukan tim SAR gabungan.
Sebanyak 13 penyelam telah melakukan penyelaman untuk bisa menilai dan mengkalkulasi kondisi badan pesawat guna dilakukan pengangkatan.
Namun, hingga saat ini, belum ada laporan yang berhasil disampaikan oleh tim penyelam. Hal ini diungkapkan Direktur Operasional Basarnas, Marsma SB Supriyadi, di posko SAR gabungan di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Meski kondisi cuaca di sekitar lokasi pencarian masih berawan dan tidak hujan, belum tentu kondisi di bawah laut sama dengan situasi di bawah laut. Hal inilah yang masih menjadi kendala terbesar tim penyelam.
"Untuk kondisi bawah laut, kami masih belum mendapat laporan jelas. Tapi ada sedikit perbedaan-perbedaan. Di atas mungkin airnya jernih, tapi di bawah bisa saja gelap," kata Supriyadi kepada wartawan, Senin (19/1).
Sebelumnya, tim SAR gabungan telah menyiagakan 71 penyelam dan dibagi di tiga kapal yang berada di sekitar lokasi temuan serpihan badan pesawat, termasuk badan pesawat, antara lain KRI Banda Aceh, Kapal Crest Onyx milik SKK Migas, dan Kapal asal Tiongkok.
Sementara, Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lukman Soleh menyebutkan, kondisi cuaca di sekitar lokasi pencarian memang cenderung lebih baik dibanding dua hari sebelumnya. Hujan lebat yang terus mengguyur lokasi pencarian selama dua hari terakhir telah berkurang.
Meski cuaca berawan dinilai cukup kondusif untuk proses pencarian, tapi masih ada potensi hujan yang bisa turun terutama di sebelah utara dan timur lokasi pencarian.
"Mengingat pertumbuhan awan Cumulonimbus masih cukup potensial, tim agar mengoptimalkan waktu ketika cuaca cerah yang terjadi pada pagi hingga siang hari," ujar Lukman.
Lukman menambahkan, untuk ketinggian maksimum gelombang mencapai 1,5 hingga tiga meter. Kondisi ini lebih rendah dibanding dua hari sebelumnya. Namun, angin masih berhembus cukup kencang dari arah barat laut yang mencapai kcepatan 10 sampai 20 knot. Selain itu, arus permukaan laut mencapai 15 sampai 40 cm/second dari arah barat laut.
"Namun, mengingat terdapat arus bawah laut di sekitar lokasi, maka tim agar tetap waspada dan selalu melakukan pengukuran langsung di lokasi sebelum penyelaman," kata Lukman.