REPUBLIKA.CO.ID, KUBA -- Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan, Amerika siap “untuk mempercepat hubungan” dengan Kuba dan memperluas bidang-bidang kerjasama yang akan saling menguntungkan.
Berbicara menjelang pembicaraan bersejarah di Havana yang dijadwalkan tanggal 21 sampai 23 Januari, pejabat itu mengatakan dalam keterangan pers Senin (19/1) bahwa Amerika akan terus bekerjasama mengenai cara-cara untuk memperbaiki hubungan diplomatik dan prosedur migrasi.
Pejabat tadi mengatakan, normalisasi hubungan bukan merupakan “hadiah” bagi Kuba, tetapi adalah kepentingan kedua negara. Juga penting bagi Amerika untuk memiliki kehadiran diplomatik yang kuat di Kuba.
Amerika sejak lama telah memasukkan Kuba dalam daftar negara sponsor teroris. Pejabat Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan, Amerika akan terus mengusahakan cara-cara untuk memperbaiki hubungan diplomatik sambil meninjau kembali status Kuba dalam daftar negara sponsor teroris itu.
Pejabat itu menambahkan, Pemerintah Amerika yakin bahwa pemulihan hubungan diplomatik dengan Kuba akan memperkuat kemampuan Amerika untuk “memberikan dampak positif” terhadap perkembangan politik dan ekonomi di Kuba.
Delegasi Amerika akan dipimpin oleh Roberta Jacobson, Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Urusan Hemisfir Barat. Ini akan merupakan kunjungan pertama oleh seorang diplomat senior Amerika ke Kuba dalam lebih dari tiga dasawarsa.