REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kelompok radikal ISIS melakukan penyanderaan terhadap dua warga Jepang. Mereka diancam dibunuh jika pemerintah Jepang tidak memberi tebusan.
Siapa dua warga Jepang tersebut?
Mereka adalah Haruna Yukawa (42 tahun) yang mendirikan sebuah perusahaan keamanan khusus wilayah konflik pada Januari 2014. Sebelumnya dia menjalankan bisnis online yang menjual barang-barang militer.
Dia pergi ke Suriah untuk berlatih bersama milisi. Sebuah foto di akun Facebooknya menunjukkan dia berada di Irak dan Suriah pada Juli.
Sebuah video di Facebook menunjukkan dia memegang senapan AK47 (Kalashnikov). Dalam blog dan Facebooknya, Yukawa mengatakan dia ingin melakukan sesuatu bagi warga yang menderita akibat perang di Suriah.
Sandera kedua adalah Kenji Goto (47). Dia mendirikan perusahaan berita video Independent Press pada 1996. Pemberitaannya sebagian besar meliputi konflik, pengungsi, kemiskinan dan pendidikan anak-anak.
Dia adalah kontributor bagi media besar Jepang, termasuk televisi pemerintah NHK dan Asahi. Dia juga bekerja dengan organisasi PBB, termasuk UNICEF dan UNHCR.