REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama menyampaikan bahwa Pemprov akan membangun Light Rail Transit (LRT) di DKI. Padahal proyek MRT belum beres. Hari ini, ia telah melakukan rapat dengan sejumlah pengembang yang nantinya akan ikut membangun LRT.
"Kita sudah sampaikan bagaimana dasarnya, apapaun temuannya, termasuk soal Asian Games kita juga infokan ke mereka soal kemungkinan rute-rute yg akan kita lewati. Mereka semua tanggapannya bagus, setuju," tutur lelaki yang yang akrab disapa Ahok itu, Kamis (22/1).
Adapun pengembang yang turut dalam rapat LRT adalah Budayapo, Podomoro, Summarecon, Lippo Group, Sedayu, Intiland, Ancol, Jakpro, PRJ, Expo, dan Panin Group. Proyek pengerjaan LRT ini rencana akan dilakukan selama tiga tahun.
Ahok menyampaikan bahwa pembangunan LRT tidak akan menggunakan dana APBD. Pada 30 Januari mendatang, Pemprov akan mengajukan desainnya kepada pengembang. Setelah itu Pemrov akam melakukan tender pembangunan. "Kita mau pemenang tender yang sudah berpengalaman lama mengelola pembangunan kereta. Ya 60 sampai 70 tahun lah," ungkap Ahok.
Saat ini, ada tujuh koridor yang sudah direncanakan akan dibangun. Untuk tahap awal akan dibangun dua koridor. Koridor satu dari Kelapa Gading sampai ke Kebayoran Lama. Lalu koridor tujuh dari Bandara Soekarno-Hatta sampai Pekan Raya Jakarta, Kemayoran. Pembangunan itu untuk memfasilitasi Asian Games 2018. Pembangunan akan dimulai tahun depan. Kelak operatornya akan berasal dari BUMD.