REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri akan mengecek informasi terkait penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto di Jakarta, Jumat pagi (23/1).
"Saya akan mengecek informasi ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim)," Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Rikwanto saat dikonfirmasi di Jakarta.
Rikwanto berjanji akan menyampaikan informasi yang jelas setelah data sudah lengkap.
Sebelumnya, Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi menceritakan kronologi 'hilangnya' Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto. Ia mengaku sekitar pukul 09.00 mendapatkan telpon dari ajudan Bambang Widjojanto.
Diceritakan oleh ajudan Bambang, ada orang yang mengaku berasal dari Bareskrim Mabes Polri dan melakukan penangkapan atas Bambang Widjojanto. Peristiwa itu terjadi setelah Bambang mengantar anaknya sekolah di daerah Depok, Jawa Barat pada Jumat pagi (23/1).
"Setelah itu di tengah jalan, dia dibawa orang dari Bareskrim. Katanya dibawa ke sana (Bareskrim)," kata Johan dalam wawancara sebuah televisi swasta.
Mendapatkan kabar tersebut, Johan langsung mencari konfirmasi ke Bareskrim. Sayangnya upaya itu tak berhasil. Ia pun langsung menghubungi Plt Kapolri, Badrodin Haiti.
Saat itu, ditegaskan oleh Badrodin tidak benar dilakukan penangkapan atas Bambang Widjojanto. Bahkan, Badrodin mengatakan kepala Bareskrim sedang bersamanya.
"Kami percaya. Jadi yang jadi tanda tanya; lantas siapa yang membawa Pak Bambang bila ditangkap dan dibawa ke Bareskrim?" katanya.