REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – ‘Kota Wali’ Cirebon akan menjadi tuan rumah Festival Keraton Nusantara (FKN) yang akan digelar pada 2017. Ini merupakan kedua kalinya Kota Cirebon ditetapkan sebagai tuan rumah FKN setelah sebelumnya digelar pada Juli 1997..
“Hari ini kita lapor ke gubernur apa yang sudah dilaksanakan di Cirebon dan juga memohon pandangan serta masukan ke depannya apalagi di 2017 Cirebon jadi tuan rumah Festival Keraton Nusantara," kata , kata Sultan Sepuh XIV Kasepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat.
Pada acara Festival Keraton Nusantara 2017 tersebut, raja-raja se-Nusantara akan berkumpul di Cirebon. Tak hanya dari dalam negeri, peserta helaran FKN ini pun diikutinya juga perwakilan dari sejumlah negara tetangga seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Seperti diketahui, FKN IX tahun 2014 dilaksanakan di Bima, NTB, pada 6-10 September 2014. Kegiatan itu akan diikuti keraton/kerajaan se-nusantara
“Kami mohon doa restu dari masyarakat dan juga gubernur Jabar agar kegiatan FKN 2017 dapat berjalan dengan baik. Apalagi, kegiatan ini pun dalam rangka memperkenalkan sejarah, seni, dan budaya Jabar,” ujar Sultan Sepuh.
Sebelumnya Pemprov Jabar terus berkomitmen untuk menjadikan keraton-keraton di Cirebon beserta sejumlah potensi wisata lainnya menjadi destinasi pariwisata sejarah di Jabar. Berbagai program, kata Gubernur Jabar Ahmad Herywan, termasuk alokasi anggaran, telah disiapkan untuk melestarikan potensi budaya ini.
Dikatakan gubernur, sejak awal, Pemprov Jabar bersama pemerintah pusat dan juga daerah terus berkomitmen melestarikan keraton ini. Yakni, dengan berbagai pembiayaan. “Ada biaya operasional, pelestarian keraton, dan lain-lain. Berapa nilainya saya tidak hafal, tapi ada kewajiban," katanya.
Menurut Heryawan, keraton adalah bagian dari bangunan heritage yang harus dilestarikan dan dirawat. Bahkan merupakan pusat kebudayaan yang bisa menjadi potensi besar dalam bidang pariwisata. “Keraton itu cagar budaya, karena dia peninggalan sejarah. Sudah diakui, di SK-kan. Tinggal tadi, kita harus terus menyempurnakan menjadi tempat sejarah dan menjadi destinasi pariwisata sejarah," katanya
Seperti diberitakan, FKN II digelar di Cirebon pada 1-7 Juli 1997. Kegiatan ini diikuti tidak kurang dari 30 keraton yang berasal dari Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku, serta peserta tamu dari Malaysia dan Brunei Darussalam. Kota Cirebon merupakan salah satu objek wisata unggulan Janar karena memiliki potensi budaya peninggalan sejarah berupa empat keraton, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, Kacribonan dan Keprabonan. Kegiatan FKN ini pun dimeriahkan dengan berbagai atraksi seni dan budaya serta pameran benda-benda pusaka yang diharapkan akan mengungkapkan khasanah budaya keraton.