Jumat 23 Jan 2015 13:18 WIB

Menristek Dikti Berharap Pesawat N-219 Bisa Terbang Akhir Tahun

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Hazliansyah
Replika Pesawat N 219, produksi PT Dirgantara Indonesia
Foto: defense-studies.blogspot.com
Replika Pesawat N 219, produksi PT Dirgantara Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir mengatakan, biaya produksi pesawat kecil N-219 yang berkapasitas 19 orang mencapai 6 juta dolar AS. Biaya ini jauh lebih murah jika dibandingkan membuat pesawat berkapasitas besar yang biayanya bisa mencapai 700 juta dolar AS.

"Saat ini pesawat N-219 sudah dalam tahap uji coba di bawah Lapan. Diharapkan Agustus sudah jadi dalam bentuk pesawat dan akhir tahun sudah bisa terbang,"kata Nasir di Jakarta, Jumat, (23/1).

Potensial market untuk N-219, terang dia, sebanyak 200 unit. Namun PT DI baru mampu melakukan produksi sebanyak 24 unit.

Thailand, ujar Nasir, sudah mengincar pesawat N-219. Mereka ingin membeli jika sudah diproduksi.

"Filipina juga akan melihat spesifikasi pesawat N-219. Kalau cocok, mereka mungkin tertarik untuk membelinya," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement