Sabtu 24 Jan 2015 01:11 WIB

Kemenkeu Kejar Potensi Pajak Rp 27 T Dengan Revisi PMK

Rep: satria kartika yudha/ Red: Esthi Maharani
Mardiasmo
Mardiasmo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Keuangan berusaha menggenjot potensi penerimaan pajak dengan merevisi Peraturan Menteri Keuangan (PMK). Revisi ini perlu dilakukan guna mengejar target penerimaan perpajakan dari pajak dan bea cukai sebesar Rp 1.480 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2015.

Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan ada 12 PMK yang sudah diajukan kepada Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro untuk direvisi.  Dia menyebut ada potensi penerimaan sebesar Rp 27 triliun jika peraturan baru tersebut diterapkan.

"Jadi ini demi meningkatkan penerimaan negara," kata Mardiasmo di kantor Kementerian Keuangan, Jumat (23/1).

Mardiasmo mengatakan aturan-aturan pajak yang sedang direvisi ini akan menyasar kepada badan usaha,  misalnya yang menjual perhiasan, bukan kepada perorangan.

"Dari PPh 22 ini potensi tambahan penerimaan pajak Rp 1 triliun," ungkapnya. Mardiasmo berharap revisi PMK sudah selesai pada Januari ini.

Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Badan Kebijakan Fiskal Astera Primanto menambahkan besaran tarif untuk PPh 22 mengenai barang mewah kemungkinan tidak akan berubah. Tarif pajaknya masih di kisaran 5 persen.

"Intinya kami ingin melakukan perluasan obyek pajak karena saat ini mungkin ada barang-barang mewah yang dianggap perlu dikenakan PPh 22," kata Astera.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement