REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpendapat bahwa Presiden Joko Widodo harus segera menyelesaikan perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Kepolisian Republik Indonesia.
"Ini harus ada kecepatan tangan dari Presiden untuk turun dan menghentikan. Ini memalukan kalau tidak selesai dan bisa menjadi lebih besar seperti bola salju," katanya di Semarang, Jumat malam.
Menurut Ganjar, tidak ada satu pun pihak yang bisa melemahkan KPK dan Polri."Hentikan saling serang seperti yang terjadi sekarang ini, tidak ada lagi bicara ego sektoral dan dendam, selesaikan," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Ganjar mengusulkan agar pimpinan lembaga-lembaga tinggi negara berkumpul untuk menyelesaikan kriminalisasi yang diduga dilakukan Polri terhadap KPK.
"Begitu ada permasalahan krusial harus diambil alih oleh kekuatan-kekuatan yang lebih besar yakni lembaga tinggi negara karena kalau tidak selesai bisa bahaya," katanya.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai menghadiri acara sosial yang bertajuk "Keluarga Alumni Gadjah Mada (Kagama) Peduli Bencana" di Wisma Perdamaian Semarang.
Seperti diwartakan, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap penyidik Bareskrim Polri pada Jumat (23/1) sekitar pukul 07.30 WIB di Depok seusai mengantarkan anaknya ke sekolah dan langsung dibawa ke Bareskrim Polri untuk diperiksa dengan sangkaan menyuruh memberikan keterangan palsu terhadap para saksi dalam sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kotawaringin Barat pada 2010.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan dalam kasus dugaan penyalahgunaan wewenang terkait transaksi-transaksi mencurigakan saat menjabat Kepala Biro Pembinaan Karier Deputi Sumber Daya Manusia Mabes Polri 2003-2006 dan jabatan lainnya di Mabes Polri sejak 13 Januari 2014.
Komjen Pol Budi Gunawan merupakan calon tunggal Kapolri dari Presiden Joko Widodo dan sudah mendapatkan persetujuan DPR.
KPK kemudian mendapat sejumlah "perlawanan" seperti publikasi foto-foto rekayasa yang menunjukkan pose mesra Ketua KPK Abraham Samad dengan Putri Indonesia 2014 Elvira Devinamira.
Selain itu juga ada tuduhan Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto yang menyebutkan Abraham bertemu dengan para petinggi PDIP dan Nasional Demokrat (Nasdem) dalam kaitannya dengan proses pencalonan Abraham sebagai calon Wakil Presiden pada Pemilu Presiden 2014.