REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijatno dibanjiri banyak kecaman terkait pernyataannya yang menyebut pendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai rakyat tak jelas.
Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Imam B Prasodjo, justru mengaku bangga menjadi bagian dari pendukung KPK yang dianggap tidak jelas oleh Tedjo Edhy Purdijatno. "Aku bangga menjadi bagian rakyat yang tak jelas itu," tulis Imam dalam akun Facebook miliknya, Ahad (25/1).
Sebagai pendukung KPK, Imam juga memastikan ia bersama para pendukung KPK lainnya memperjuangkan sesuatu yang jelas dan pantas diperjuangkan. Perjuangan tersebut yaitu membersihkan praktik-praktik korupsi.
"Karena aku tahu, di dalam dada rakyat yang tak jelas itu, ada cita-cita, ada semangat, ada ruh, ada perjuangan yang sangat jelas," tambah Imam.
Sebaliknya, Imam justru mempertanyakan dan meragukan perjuangan yang tengah dilakukan Menteri Tedjo. "Apa yang tengah engkau perjuangkan? Apa yang ada dalam pikiranmu? Dan gejolak apa yang ada dalam hatimu, bila engkau memang punya hati?,".
Sebelumnya, Menteri Tedjo menuding Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan provokasi massa dan menyebut massa tersebut sebagai rakyat yang tak jelas.
"Jangan membakar massa, itu suatu sikap pernyataan yang kekanak-kanakan. Konstitusi yang akan mendukung, bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu. Konstitusi yang akan mendukung," kata Tedjo di Istana Negara, Sabtu (24/1)