Selasa 27 Jan 2015 06:32 WIB

Sumsel Targetkan Investasi 2015 Rp 16 Triliun

Rep: Maspril Aries/ Red: Karta Raharja Ucu
Satu sudut Kota Palembang, Sumatra Selatan.
Foto: Antara
Satu sudut Kota Palembang, Sumatra Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) sebagai salah satu daerah yang seksi untuk berinvestasi, pada 2015 mencanangkan target investasi yang masuk di atas target 2014.

Maulana Akhlil Kepala Dinas Badan Perizinan, Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BP3MD) Sumsel, Senin (26/1) kepada wartawan mengatakan setelah mempelajari data investasi pada 2014, ada 52 perizinan yang telah diterbitkan dengan target investasi sekitar Rp 16 triliun. "Target tersevut berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN sebesar Rp7 triliun dan dari Penanaman Modal Asing atau PMA senilai Rp 9 triliun," katanya.

Untuk mencapai target investasi tersebut, menurut Maulana, Pemerintah Provinsi Sumsel berencana membentuk tim khusus bidang investasi yang akan bertugas menggaet investor dalam maupun luar negeri. “Tim khusus investasi ini akan segera kita buat, melalui tim ini para calon investor yang tertarik akan cepat kita respon, tentunya mereka sebelumnya akan kita bekali kemampuan dan keterampilan, seperti komunikasi berbahasa daerah hingga asing," katanya.

Menurut Maulana Akhlil yang baru saja dilantik Jumat lalu sebagai Kepala BP3MD, Provinsi Sumatera berada pada posisi strategis sehingga daerah ini menjadi salah tujuan investor asing dan lokal yang ingin menanamkan modalnya.

Ia ingin secepatnya memecahkan persoalan yang masih menghambat investasi, seperti tender yang tidak kunjung beres dan perizinan yang berbelit-belit. Untuk itu, dia berencana akan membentuk tim yang nantinya dikoordinasilan langsung oleh BP3MD dan kementerian terkait untuk melancarkan investasi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi Sumsel.

"Tim investasi ini akan segera kita buat, melalui tim ini para calon investor yang tertarik akan cepat kita respon, tentunya mereka sebelumnya akan kita bekali kemampuan dan keterampilan, seperti komunikasi berbahasa daerah hingga asing," imbuh dia.

Dalam upaya mengejar target realisasi ditahun ini, Maulana mengatakan BP3MD  juga mengharapkan dukungan pelayanan penerapan sistem pelayanan terpadu satu pintu di Sumsel, karena ini menjadi hal utama yang memengaruhi perkembangan investasi di sebuah provinsi.

Sumsel saat ini sudah memiliki sedikitnya 26 jenis perizinan untuk investasi yang selama ini telah tersebar di berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dapat masuk dalam sistem PT SP.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement