REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memastikan keselamatan warganya di Tripoli, Libya. Tidak ada warga Indonesia yang terluka dalam serangan di hotel mewah Corinthia, Selasa (27/1).
Kementerian Luar Negeri dalam pernyataan persnya, Rabu (28/1) mengatakan berdasarkan pantauan KBRI Tripoli, 11 korban adalah warga Libya, Amerika Serikat, Prancis, Korea Selatan dan Filipina. Tidak ada warga Indonesia yang bekerja di hotel tersebut.
"Indonesia menyampaikan simpati yang mendalam kepada pemerintah dan keluarga korban. Indonesia juga menyampaikan serangan tak bertanggung jawab tersebut dapat mengganggu upaya perdamaian dan stabilitas dalam negeri Libya," ujar kementerian.
KBRI terus menjalin kontak dengan warga negara Indonesia di Libya yang hingga saat ini berjumlah 88 orang. KBRI mengimbau mereka meningkatkan kewaspadaan, tidak keluar rumah kecuali ada keperluan yang sangat mendesak dan menghindari daerah-daerah rawan.
Selain itu, KBRI juga mengimbau kembali agar para warga Indonesia bersedia dievakuasi mengingat situasi politik dan keamanan di Libya yang masih buruk. Bagi warga Indonesia yang memerlukan informasi dapat menghubungi KBRI Tripoli melalui Yosi Aprizal di telepon +21626655074 atau Prasetyo Aryan Widodo di nomor telepon +21622798347.
Sekelompok orang bersenjata menyerang hotel Corinthia pada Selasa. Kelompok ini sempat menduduki dan menyandera beberapa warga negara asing sebelum akhirnya mereka berhasil dibebaskan pasukan keamanan koalisi Libya. Serangan yang terjadi pada pukul 09.00 waktu setempat menewaskan 11 orang dan melukai tiga lainnya.