REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media ramai memberitakan masa Pemerintahan Presiden Jokowi yang genap 100 hari pada hari Rabu (28/1) ini. Menyikapi hal itu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto menegaskan bahwa Pemerintahan Presiden Jokowi tidak mengenal indikator itu.
“Presiden, pemerintahan ini tidak mengenal 100 hari. Setiap kementerian, lembaga memiliki target-target jangka pendek yang berbeda-beda. Tidak ada indikator 100 hari dari Presiden,” kata Andi, dilansir laman resmi Setkab.
Andi menambahkan, ada menteri yang menetapkan target jangka pendek satu minggu, misalnya Kemensos, Kemendikbud, dan Kementerian Kesehatan dengan menggulirkan Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat.
Sedang bagi kementerian yang mengurus perizinan, Presiden Jokowi menetapkan target satu bulan, ada juga kementerian yang target jangka pendeknya enam bulan.
Pola kerja Presiden, menurut Andi, tetap akan sama setelah 100 hari, yakni tetap akan sering turun ke lapangan. Demikian juga Presiden Jokowi meminta para menteri untuk lebih sering ke lapangan, bukan di kantor.