REPUBLIKA.CO.ID, KUALA PEMBUANG -- Tiga warga Desa Sababi Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Memang ada tiga warga yang terserang DBD, dan ini sudah ditangani Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan melalui Puskesmas setempat," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Seruyan Bahrun Abbas di Kuala Pembuang, Kamis (29/1).
Ia menjelaskan, ketiga Warga Desa Sebabi Kecamatan Batu Ampar yang terserang penyakit DBD telah dirujuk ke Rumah Sakit Hanau untuk mendapat pertolongan medis lebih intensif.
"Dengan penanganan dan pengobatan yang cepat akan membantu proses penyembuhan korban, dan warga yang sebelumnya terserang DBD itu ada yang sudah pulang atau sembuh," katanya.
Kemudian, pasca-kasus DBD yang menimpa warga tersebut, petugas kesehatan dari Puskesmas Batu Ampar sudah diperintahkan untuk melakukan pengasapan atau foging pada tempat ditemukannya warga yang terserang DBD.
"Ini sebagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran wabah DBD yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Begitu ada kasus kita langsung melakukan
foging," katanya.
Ia memaparkan, penyakit DBD memang cepat berkembang pada saat pergantian musim panas ke musim hujan seperti sekarang ini, apalagi intensitas curah hujannya cukup tinggi yang melanda hampir seluruh wilayah kabupaten Seruyan.
"Untuk itu diminta peran serta masyarakat untuk dapat menjaga pola hidup bersih, sehingga penyakit DBD dapat dicegah penyebarannya," jelasnya.
Untuk mencegah DBD, masyarakat diminta melakukan tindakan pencegahan dengan cara 3 M, yakni menguras, menutup dan mengubur tempat-tempat penampungan air, selain itu juga mengubur kaleng atau ban bekas yang dikwatirkan dapat menjadi sarang nyamuk.
"Dinkes melalui Puskesmas yang berada di wilayah Seruyan juga akan terus melakukan penyuluhan atau kepada masyarakat tentang kesehatan serta bagaimana menjalankan pola hidup bersih," katanya.