Sabtu 31 Jan 2015 19:02 WIB

Bukan Hanya Paris, Irak Memiliki Jembatan Kunci Cinta

Rep: C15/ Red: Ilham
Tower Bridge
Foto: Dailymail
Tower Bridge

REPUBLIKA.CO.ID, IRAQ -- Jembatan kunci cinta yang dikenal sebagai jembatan pengikat cinta tak hanya ada di Paris. Di tepi Basrah, Iraq, jembatan kunci cinta juga dibuat untuk mengenang para orang yang kita cintai.

Mulanya, jembatan ini merupakan jembatan perbatasan, namun kemudian menjadi tempat yang monumental setelah jembatan tersebut dijadikan tempat mengenang para istri pejuang irak yang mati di medan perang.

Para istri pejuang kerap mengadakan doa bersama untuk memperingati kematian suami mereka. Namun, karena mereka juga hendak mengabadikan kisah cinta mereka. Mereka membuat jembatan tersebut sama dengan jembatan kunci cinta yang ada di Paris. Kemudian kelompok tersebut meminta izin pada pemerintah setempat untuk menjadikan jembatan tersebut sebagai jembatan kunci cinta seperti di Paris.

Seperti di lansir, Washingtonpost.com, kelompok tersebut akhirnya mendapat izin dari pemerintah setempat untuk mengecat dan mendesign jembatan di tepi Basra itu. Peresmian jembatan itu sebagai jembatan kunci cinta dilakukan dengan berbagai pentas musik dan puisi pada bulan September, lalu.

Jembatan sepanjang sepuluh meter tersebut didesign dengan pagar yang berguna untuk menggantungkan gembok dengan tulisan nama orang yang mereka sayang. Muda dan tua, mereka menulis nama mereka di kunci. Jika pecinta di Paris melemparkan kunci gembok mereka ke Seine, para pecinta Irak melemparkan kunci gembok ke dalam Shatt al Arab, pertemuan sungai Efrat perkasa dan sungai Tigris yang tentu saja melalui Irak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement