REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sepanjang Januari 2015, 50 warga Kota Mataram positif terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Dinas Kesehatan Kota Mataram mengatakan 50 orang tersebut kini dirawat di puskesmas-puskesmas dan Rumah Sakit Kota Mataram.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, Usman Hadi mengatakan jumlah masyarakat yang mengalami DBD pada 2015 mengalami kenaikan. Dibandingkan dengan 2014 pada bulan yang sama hanya 35 orang.
Meski begitu, pihaknya belum menetapkan penyakit DBD di Kota Mataram sebagai Kejadian Luar Biasa (DBD). Pasalnya, tidak ada warga yang meninggal akibat penyakit tersebut.
"Kemarin rapat dengan pihak provinsi belum KLB, jangan sampai," ujarnya kepada ROL di Kota Mataram, Ahad (1/2).
Ia menuturkan, keberadaan bibit nyamuk yang tidak bisa dibasmi secara habis menyebabkan kejadian penyakit DBD tiap tahun berulang. Selain itu, musim hujan menambah bibit nyamuk semakin berkembang.
Dinkes Kota Mataram juga terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya penyakit DBD. Serta memfasilitasi warga untuk memperoleh bubuk abate dan melakukan foging.
"Penyuluhan dilakukan secara berkeliling diharapkan bisa mengantisipasi termasuk memberikan abate," ungkapnya.
Usman mengatakan bilamana terdapat kasus yang diduga demam berdarah maka puskesmas harus segera menindaklanjuti ke rumah sakit. "Sehingga bisa ditangani sedini mungkin," kata dia.
Ia menuturkan, biaya pengobatan bagi warga yang mengalami penyakit DBD di puskesmas gratis ditanggung pemerintah kota. Termasuk untuk di Rumah Sakit Kota Mataram.
Sementara itu, bagi masyarakat tidak mampu bisa menggunakan BPJS. Dimana, sudah bekerjasama dengan RS swasta dan pemerintah.