Senin 02 Feb 2015 21:16 WIB

Pembangunan Desa Tertinggal di Perbatasan Diprioritaskan

Mendesa PDTT Marwan Jafar.
Mendesa PDTT Marwan Jafar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan Jokowi-JK memprioritaskan untuk mengembangkan kawasan perbatasan. Pun dengan Presiden Jokowi yang sudah langsung terjun ke lapangan dengan meninjau perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT)-Timor Leste dan Kalimantan Barat-Malaysia.

Menyikapi itu, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Marwan Jafar berjanji akan memprioritaskan pembangunan 1.138 desa tertinggal yang ada di jalur perbatasan lintas negara. Pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang terintegrasi diharapkan dapat mengatasi ketimpangan sosialekonomi masyarakat di perbatasan.

“Basis ekonomi masyarakat dan pembangunan infrastruktur harus di perbatasan harus diperkuat. Kita ingin agar desa di perbatasan tidak lagi merasa dikucilkan pemerintah, desa perbatasan harus menjadi garda terdepan NKRI,” ujar Marwan sai mengikuti Rapat Koordinasi dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM di Jakarta Pusat, Senin (2/2).

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, pembangunan di kawasan perbatasan menjadi salah satu prioritas program pemerintah. Menurut Marwan, kementeriannya ditarget untuk mengurangi jumlah desa tertinggal, terutama di 1.138 desa tertinggal di perbatasan. “Desa-desa di perbatasan itu akan mendapat prioritas pembangunan,” ujarnya.

Persoalan di desa perbatasan memang cukup kompleks yang harus diperhitungkan pemerintah pusat. Bukan sekadar infrastruktur, tapi juga terkait sosial dan budaya masyarakat.

“Yang paling penting dari masyarakat di perbatasan adalah membuka akses terintegrasi. Desa satu dengan desa lainnya, minimal terkoneksi dengan infrastruktur dan komunikasi. Tidak merasa terkucilkan dengan lainnya. Padahal mereka masih satu keluarga atau rumpun,” kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Terkait infrastruktur, Marwan mengatakan, pemerintah memastikan akan membenahi mulai tahun ini. Kemendes juga akan menyiapkan program transmigrasi di kawasan perbatasan bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). “Setelah lahan dan pemukiman transmigrasi siap, selanjutnya kita akan tempatkan transmigran dari keluarga TNI,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement