Senin 02 Feb 2015 21:42 WIB

'Biarkan Saja KPK Periksa BG, dan Polri Periksa BW'

Bambang Widjojanto - Budi Gunawan
Foto: Antara - Republika
Bambang Widjojanto - Budi Gunawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Jokowi Watch Tigor Doris Sitorus berpendapat, sebaiknya Presiden Joko Widodo membiarkan keributan antaran KPK dengan Polri, sembari masing-masing institusi tetap menjalankan fungsinya menangani perkara itu.

"Biarkan saja KPK memeriksa BG (Budi Gunawan). Sementara biarkan saja Mabes Polri memeriksa BW (Bambang Widjojanto)," kata Tigor kepada wartawan di Jakarta, Senin (2/2).

Menurutnya, nanti akan terlihat di pengadilan. Apakah masing-masing individu institusi itu sudah benar atau salah dalam menerapkan kinerjanya. "Jadi mereka itu yang harus bekerja. Jangan malah di antara top pimpinan KPK membuat pernyataan-pernyataan atau bahkan gerakan-gerakan yang sepertinya benar dan ideal," katanya.

"Padahal," kata Tigor melanjutkan, "itu adalah upaya untuk tidak mau diperiksa sesuai ketentuan peraturan perundangan. Itu sesungguhnya adalah bentuk dari rasa takut."

Biarkan saja institusi Polri dan KPK memeriksa siapapun di dalam kaitan dugaan tindak pidana. Baik terhadap individu pimpinan di Polri maupun di KPK.

Kami menganalisa, sikap diam presiden Jokowi sudah tepat dari sisi hukum. Dia memang paham posisinya sebagai seorang presiden yang sesuai konstitusi. Yakni orang tidak akan tunduk pada tekanan-tekanan walaupun dilakukan oleh orang banyak.

"Biarkanlah proses hukum berjalan karena hukum adalah panglima di negara kita. Jangan jadikan pendapat-pendapat dari segelintir masyarakat menjadi panglimanya hukum," tutup Tigor.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement