REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha memerintahkan untuk memperketat keamanan di Bangkok setelah ledakan, Senin (2/2). Dua ledakan kecil terjadi di pusat perbelanjaan mewah di Bangkok, Ahad petang (1/2).
Dua orang terluka ringan dalam ledakan yang tidak menyebabkan kerusakan parah itu. Ledakan tersebut merupakan insiden pertama yang mengguncang Bangkok sejak militer mengambil alih kekuasaan.
"Saya telah memerintahkan keamanan diperketat karena kasus ini menyangkut keselamatan banyak orang. Kasus ini menunjukkan kita masih membutuhkan darurat militer. Masih ada orang jahat yang mengganggu perdamaian. Kita harus mencari cara untuk menghukum mereka dengan berat," ujar Prayuth, Senin.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Rekaman CCTB menunjukkan dua terduga pelaku di lokasi dekat bom pipa meledak. Sayangnya, rekaman itu kurang jelas dan polisi belum bisa mengidentifikasi mereka.
Menteri Pertahanan Prawit Wongsuwan mengatakan insiden tersebut menyebabkan jatuhnya kepercayaan terhadap Thailand. Thailand merupakan negara yang 10 persen ekonominya ditopang pariwisata.