REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Partai Republik menolak pengajuan anggaran tahunan oleh Presiden Barack Obama sebesar empat triliun dollar.
Dilansir dari AFP Selasa (3/2) secara terbuka partai Republik juga menuduh Obama sebagai kaki tangan Demokrat menjelang pemilu 2016. Padahal tinta usulan Obama untuk memotong belanja negara karena defisit 474 milyar dollar belum mengering.
"Hari ini Presiden Obama berencana untuk menaikkan pajak, belanja lebih banyak dan semakin sulit mencari jalan keluar untuk keluarga kelas menengah," ujar Ketua DPR Republik John Boehner. Menurutnya anggaran yang presiden ajukan hanyalah bermanfaat untuk masa lalu sedangkan bagi Republik ini soal masa depan.
Anggaran yang diajukan Obama diyakini tidak akan dirancang sebagai undang-undang. Ini jelas membuat terlihat pemimpin 2016 nanti akan memunculkan sosok yang menginginkan persamaan hak dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar sebagai presiden.
Demokrat mengakui sekarang saatnya mereformasi pengeluaran dan pajak. Demokrat menggunakan ekonomi yang lebih sehat untuk penghematan.
Menurut Obama saat ini waktunya untuk berinvestasi 478 milyar dollar untuk peningkatan infrastruktur. "Kami mampu untuk menjadikan investasi yang sukses sambil menjaga fiskal dengan bertanggug jawab," jelas Obama.
Obama berjanji tidak akan membuat kesalahan yag mengakibatkan krisis. Menurutnya tidak mungkin pemerintah menghindari investasi.