REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menegaskan partainya tidak pernah membuat komitmen untuk mengusung Ketua KPK Abraham Samad sebagai calon wakil presiden pada pemilu presiden 2014. Hal itu untuk menjawab pertanyaan Ketua Komisi III DPR, Benny K Harman.
Dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) di ruang Komisi III Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (4/2), Benny bertanya pada Hasto soal komitmen PDIP mengusung Abraham Samad sebagai cawapres. Pertanyaan itu untuk mengungkap tudingan penetapan status tersangka calon Kapolri Komjen Budi Gunawan hanyalah bentuk dendam Samad.
Narasumber yang hadir pada RDPU tersebut adalah Hasto Kristiyanto dan Zainal Thahir yang mengaku sebagai sahabat Abraham Samad.
Hasto menjelaskan, Abraham Samad beberapa kali melakukan pertemuan dengan petinggi PDI Perjuangan menjelang pemilu presiden 2014. Pertemuan tersebut, kata dia, antara lain dilakukan di sebuah apartemen, di rumah Abraham Samad, di lobi Bandara di Yogyakarta, serta di sebuah hotel.
Menurut Hasto, pertemuan pertama di sebuah apartemen atas inisiatif Abraham Samad melalui seorang teman Samad berinisial D1. "Pada pertemuan itu membicarakan beberapa kasus, tapi tidak ada 'deal'," kata Hasto.
Hasto menegaskan, apa yang disampaikannya adalah kebenaran di atas kebenaran. "Saya siap mempertanggungjawabkan pernyataan saya secara hukum, politik, maupun etik," katanya. Hasto juga mengaku ada korelasi antara pertemuan itu dengan penetapan status tersangka terhadap Komjen Budi Gunawan.