Kamis 05 Feb 2015 09:44 WIB

Hampir Sebulan, Korban Longsor Banjarnegara Ditemukan Lagi

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Indah Wulandari
 Sejumlah petugas membawa jenazah korban longsor yang telah diidentifikasi oleh pihak keluarga, di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jateng, Senin (15/12).(Antara/Idhad Zakaria)
Sejumlah petugas membawa jenazah korban longsor yang telah diidentifikasi oleh pihak keluarga, di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jateng, Senin (15/12).(Antara/Idhad Zakaria)

REPUBLIKA.CO.ID,BANJARNEGARA--Korban bencana longsor di Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara yang terjadi 12 Desember 2014 lalu, kembali ditemukan.

Jasad korban bernama Karsiah (40), warga dusun setempat ditemukan setelah hujan lebat mengguyur kawasan longsor.

''Korban ditemukan di sektor 1 kawasan longsor dusun Jemblung, setelah lapisan tanah yang mengubur korban terkikis air sungai yang meluap,'' jelas Koordinator Posko Aju Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Andri Sulistyo, Kamis (5/2).  

Dia juga menyebutkan, identitas korban dapat diketahui dari ciri-ciri fisik dan pakaian yang dikenakan. Antara lain, memiliki ciri gigi ompong dan mengenakan celana dalam warna merah.

''Dengan ciri tersebut, keluarga sudah memastikan bahwa korban bernama Karsiyah,'' jelasnya.

Setelah teridentifikasi, jenazah korban setelah ditemukan langsung dikuburkan di pemakaman desa setempat.

Dengan temukan tersebut, berarti korban meninggal yang ditemukan akibat bencana longsor di Dusun Jemblung Desa Sampang, sudah mencapai 101 orang.

Dia memperkirakan, masih ada beberapa korban yang masih belum ditemukan mengingat masih ada beberapa korban warga Dusun Jemblung yang sampai saat ini belum ditemukan.

Selain temuan korban longsor, Andri menyebutkan, hujan deras cukup lama yang berlangsung pada Rabu (4/2) petang, juga menyebabkan jalur utama Banjarnegara-Karangkobar untuk sementara dialihkan ke jalur-jalur alternatif.

''Endapan lumpur tersebut mencapai ketebalan 1 meter tersebut, terjadi akibat aliran sungai meluap hingga diatas jembatan. Luapan air sungai tersebut membawa material lumpur, karena di sekitar jembatan masih dipenuhi areal tanah bekas longsoran,'' jelas Andri.

Untuk itu, Kamis (5/2) pagi, BPBD telah mengirimkan tim gabungan untuk membersihkan longsoran di jembatan Jemblung.

Selain mengirim tim untuk membersihkan endapan di jembatan Dusun Jemblung,  Andri juga menyebutkan, ada satu tim yang dikirim ke Desa Cijeruk Kecamatan Banjarmangu. Tim ini dikirim untuk melakukan pencarian terhadap korban yang hilang terbawa luapan air Sungai Urang.

''Korban dilaporkan hanyut terbawa banjir Sungai Urang, Rabu sore. Sampai pagi ini, masih belum ditemukan,'' katanya.

Koordinator Pos SAR Cilacap Mulwahyono, setelah mendapat laporan tentang kejadian itu, tim SAR gabungan sebenarnya sudah langsung melakukan pencarian di tempat kejadian. Namun upaya pencarian yang dilakukan sepanjang Rabu (4/2) sore, tidak membuahkan hasil.

''Pagi ini, tim SAR gabungan dari  Basarnas Pos SAR Cilacap, BPBD Banjarnegara, Polsek Banjarmangu, dan masyarakat sekitar, sudah melanjutkan upaya pencarian,'' katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement