REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Seorang wartawan Palestina yang juga berprofesi sebagai penasihat di Jalur Gaza untuk diplomat Belanda, Mohammed al-Maghayer, telah diculik dan dipukuli oleh orang-orang yang mengaku berasal ISIS.
Al-Maghayer dilaporkan hilang, Selasa (3/1) pagi, waktu setempat dan dibebaskan beberapa jam kemudian setelah diinterogasi tentang hubungannya dengan Belanda. Delegasi Belanda untuk Palestina di Tepi Barat yang diduduki belum memberikan komentar terkait hal ini.
Seorang petugas medis di Rumah Sakit Shifa Kota Gaza yang merawat Maghayer mengatakan korban mengalami luka pada bagian kaki. "Maghayer diculik sekitar pukul 08.00 pagi waktu setempat dekat rumahnya di Kota Gaza," ujar kerabat yang namanya tidak disebutkan kepada AFP, Kamis (5/1).
"Penculik mengatakan bahwa mereka milik ISIS," sambungnya.
"Mereka memborgolnya dan mengantarnya ke sebuah tempat yang dirahasiakan dimana mereka menahannya selama sekitar delapan jam, menanyakan informasi tentang dirinya dan pekerjaannya dengan Belanda."
Pada September, Belanda menerjunkan enam pesawat tempur F-16 untuk mendukung koalisi pimpinan AS terhadap ISIS, yang telah membom sasaran di Irak dan Suriah sejak Agustus dan September masing-masing.
Angkatan udara Belanda beroperasi di pangkalan udara Shaheed Mwaffaq yang terletak di Yordania. Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, kata nya telah melakukan penyelidikan untuk menemukan siapa di balik serangan ini.