Jumat 06 Feb 2015 10:24 WIB

Kenaikan BBM dan Pemilihan Kapolri yang Paling Banyak Disorot Media

Budi Gunawan - Bambang Widjojanto
Foto: Antara
Budi Gunawan - Bambang Widjojanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Media monitoring yang dilakukan The Indonesian Institute menyebutkan selama 100 hari pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla pemberitaan yang bernada negatif, surat kabar banyak menyoroti isu kenaikan harga BBM.

"Isu kenaikan harga BBM bersubsidi mendapatkan nada negatif sebesar 30 persen," kata peneliti bidang politik TII Arfianto Purbolaksono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (6/2).

Dia menjelaskan diurutan kedua, yaitu pemberitaan mengenai pemilihan Kapolri yang mendapatkan 19 persen nada negatif. Anto mengatakan menarik disimak dalam isu pemilihan Kapolri bahwa dalam ranking pemberitaan pemilihan Kapolri terdapat nada positif sebesar 10 persen.

"Nada pemberitaan positif pada isu ini, ditujukan atas pemberitaan surat kabar yang cenderung mendukung KPK dalam mengusut rekening gendut dari Calon Kapolri Budi Gunawan," ujarnya.

Namun secara keseluruhan menurut dia jika melihat isu pemberitaan tentang pemilihan Kapolri surat kabar lebih banyak memberikan nada pemberitaan yang negatif. Dia menjelaskan nada pemberitaan negatif pada isu ini, ditujukan pada Presiden Jokowi yang dianggap terlalu diintervensi kepentingan koalisi Parpol pengusung dalam menentukan calon kapolri.

Selain itu menurut Anto, pemberitaan mengenai pemilihan Jaksa Agung yang bernada negatif sebesar tujuh persen. "Hal itu ditujukan dengan tidak lepasnya Presiden Jokowi dalam pengaruh partai Koalisi pengusungnya," katanya.

Media monitoring 100 hari Pemerintahan Jokowi-JK dilakukan terhadap pemberitaan surat kabar nasional salah satunya di Harian Republika. Proses pengumpulan data dilakukan dari bulan November, Desember 2014 dan Januari 2015 dan analisis data dilakukan pada tanggal 19 hingga 23 Januari 2015.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement