Jumat 06 Feb 2015 17:16 WIB

IPW Pertanyakan Parameter Kompolnas yang tak Jelas

Rep: C05/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Prisidium Indonesian Police Watch, Neta S Pane (kiri)
Foto: Republika/Tahta Adilla
Ketua Prisidium Indonesian Police Watch, Neta S Pane (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia Police Watch (IPW) mempertanyakan kredibilitas Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) terkait pengusulan nama baru calon kepala Polri. Hal itu berkaca pada usulan nama Kompolnas sebelumnya, yaitu Komjen Budi Gunawan (BG) justru malah menjadi tersangka dalam kasus rekening gendut.

Ketua Umum IPW Neta S Pane menilai, tidak ada parameter yang jelas saat Kompolnas mengajukan nama untuk menjadi calon kepala Polri. Hal itu menyebabkan output nama yang dikeluarkan Kompolnas menjadi sukar untuk bisa dipercaya. Kompolnas sendiri diketuai Menko Polhukam Tedjo Edhie Purdijatno.

“Contoh paling gampang ya kasus BG,” kata Neta, Jumat (6/2). Nama yang diusulkan Kompolnas, kata dia, malah justru menjadi tersangka.

Dia berharap nama yang diajukan saat ini bisa dipertanggungjawabkan ke publik. Artinya, kata dia, jangan sampai kasus BG terulang lagi. “Sudah diusulkan nama oleh Kompolnas nanti ujung ujungnya jadi tersangka,“ ujarnya.

Sebelumnya, Kompolnas telah mengajukan lima nama calon kepala Polri baru, jika pada akhirnya Presiden Joko Widodo memutuskan pembatalan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Tri Bata 1.

Lima nama calon Kapolri yang disampaikan kepada Presiden Jokowi adalah Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, Irwasum Komjen Dwi Prayitno, Kabaharkam Komjen Putut Bayuseno, Kepala BNN Komjen Anang Iskandar, dan Kabareskrim Komjen Budi Waseso.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement